Tidak seperti kemarin
Pertemuan ini mendadak kaku
Tersendat bingung pada laku
Berkecambuk dengan rumitnya pikiran diri
Bagaimana jadinya jika langkahnya sejangkah lagi
Canggung ... Pasti
Bilik badannya lebih memilih bersembunyi
Keatas, kelangit
Magenta Surabaya dan sekelilingnya
Perlahan kelabu, tanpa ragu
Menjadi redup, redam, dan lenyap
Dan rindu, ada apa dengannya ?
Tersungkur jauh menunggu tuannya
Ribuan mil langit yang menyertainya
Memisahkan rayu haru pada akhirnya
Bandara itu menjadi takar
Menerjemahkan bagaimana udara terhanyut hambar
Hari itu dirinya berlaga
Menanyakan kembali sangkar mana yang akan disinggahinya
Akankah raut yang sempat hilang
Memilih pulang terpancar
Melapisi malam dengan bintang berbinar
Menyapa fajar hingga ke akar
Komentar